Jakarta, Kelumpuhan atau disabilitas tak Cuma dipicu oleh
gangguan fisik seperti cedera akibat kecelakaan lalu lintas tapi gangguan jiwa.
Bahkan disbanding kecelakaan, depresi diproyeksikan lebih banyak memicu
disabilitas pada tahun 2020.
Proyeksi yang dibuat berdasarkan World Health Report tahun
2001 menunjukan, gangguan depresi menempati urutan ke-4 penyebab utama
disabilitas tahun 2000. Posisi 1 hingga 3 ditempati oleh infeksi respirasi
bawah, kondisi perinatal dan HIV-AIDS.
Seiring perkembangan zaman yang diikuti perubahan gaya hidup
menjadi semakin modern, pada tahun 2020 depresi akan menjadi penyebab utama
disabilitas ke-2 di bawah penyakit iskhemik. Peringkat ini lenih tinggi
dibanding kecelakaan lalu lintas di urutan kedua.
Proyeksi ini menunjukan bahwa di masa mendatang, gangguan
jiwa sangat besar pengaruhnya terhadap disabilitas atau kelumpuhan, dalam arti
para pengidapnya menjadi tidak produktif. Salah satunya adalah tuntutan gaya
hidup yang semakin berat di zaman modern.
“Lifestyle sangat mempengaruhi, kadang untuk memenuhi gaya
hidup itu besar pengaruhnya,” kata DrM Reza Syah, SpKJ, Direktur Medik dan
Keperawatan RS Jiwa Soeharto Heedjan dalam temu media menyambut Hari Kesehatan
Jiwa Sedunia di Tempat kerjanya, Jumat (5/10/2012).
Faktor lain seperti disampaikan oleh DR Reza adalah
persaingan yang semakin ketat. Makin ketatnya persaingan di zaman modern
membuat level stres meningkat dan pada akhirnya membuat orang jadi tidak produktif
karena mengalami depresi berkepanjangan.
Sementara itu Dirktur Bina Kesehatan Jiwa Kementrian
Kesehatan, DR Diah Setia Utami, SpKJ, MARS mengatakan bahwa sedikitnya 154 juta
orang di seluruh dunia mengalami depresi pada tahun 2007 mencapai 16 persen
atau sekitar 19 juta orang.
“Oleh karenanya tema Hari Kesehatan Jiwa Sedunia tahun ini
adalah ‘Depresi: Sebuah Krisi Global’ dengan subtema ‘Depresi Terselubung dan
Penyakit Pernyatanya’,”kata Dr Diah terkait peringatan hari Kesehatan Jiwa
Sedunia yang akan diperingati 10 Oktober 2012. .(Sumber: http://health.detik.com/read/2012/10/05/172017/2055841/763/dibanding-kecelakaan-depresi-lebih-banyak-picu-kelumpuhan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar