Jumat, 12 Oktober 2012

Bank Syariah Tumbuh Pesat di Lampung


BANDAR LAMPUNG -- Maskipun pangsa pasarnya masih sangat kecil, pertumbuhan perbankan syariah di Provinsi Lampung cukup signifikan. Dibandingkan tahun lalu, aset syariah di Provinsi ini tumbuh Rp. 45,5 persen.
Hingga Agustus 2012 perbankan syariah Provinsi Lampung mencapai Rp. 2,2 triliun. Tahun lalu aset perbankan syariah provinsi ini hanya tumbuh sekitar 4,8 persen. "Pangsa pasar asetnya 4,8 persen dari total nasional," kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia di Bandar Lampung, Ganjar Mustika, pekan lalu.
Berdasarkan segi dana pihak ketiga (DPK) perbankan syariah di provinsi paling selatan Pulau Sumatra ini juga meningkat cukup signifikan, yaitu 40 persen dengan nilai saat ini mencapai Rp. 1,1 triliun. Tahun lalu, kata Ganjar, hanya tumbuh 30 persen.
Pembiayaan sendiri tumbuh 34 persen. Tahun lalu hanya tumbuh 25 persen. Pada Agustus 2012 pembiayaan mencapai posisi Rp. 1,3 triliun.
Dari seluruh sektor pembiayaan, sektor lain-lain menyumbang porsi paling besar, yaitu Rp. 767 miliar. Kemudian di bawahnya ada jasa umum sebesar Rp. 582 miliar dan konstruksi Rp. 192 miliar.
Ganjar menyebutkan, sektor pertanian yang baru terbiayai oleh perbankan syariah hanya Rp. 65 miliar. Ia menyayangkan kondisi ini karena potensi pertanian di Provinsi Lampung sangtalah besar.
Ganjar menyebutkan, pendapatan domestik regional bruto (PDRB) Provinsi Lampung mencapai 40 persen. Dan, 38 persen dari PDRB berasal dari pertanian. "Pertanian adalah sumber kekuatan ekonomi Lampung," kata Ganjar.
Ia mengemukakan, Lampung memiliki produk unggulan. Berdasarkan riset yang dilakukan oleh pemerintah setempat pada 2007, Lampung memiliki berbagai produk unggulan yang bisa dikembangkan oleh perbankan syariah. Misalnya, Lampung Barat dengan hasil kopinya dan Lampung Timur dengan singkongnya. "Ini dapat menjadi indikator bagi perbankan syariah untuk masuk ke sektor pertanian," ujarnya.
Untuk masuk ke sana, ada beberapa kriteria yang diperlukan, yaitu pembelajaran bagi para petani. "Pasalnya, bank tidak dapat memberikan pembiayaan kepada petani bisa si petenia tidak memiliki keahlian di bidangnya," jelas Ganjar.
Sumber daya insani dan infrastruktur juga sangat penting bagi perbankan syariah. Dengan kualitas layanan, manajemen, dan analisis yang baik, dipercayai perbankan syariah akan memotori pertumbuhan ekonomi Lanpung. "Tentunya tidak melupanakn prinsip kehati-hatian," ujarnya. (Sumber : Rebuplika)
Analisis :
Perbankan syariah di Lampung mayoritas sudah dipercayai oleh masyarakatnya, ini di perjelas dengan aset syariah yang tumbuh hingga 45,5 persen meskipun pangsa pasarnya masih sangat kecil. Keadaan ini mungkin yang dimanfaatkan perbankan syariah karena adanya riset yang dilakukan oleh pemerintah setempat pada 2007 seperti penyataan diatas, "Lampung memiliki berbagai produk unggulan yang bisa dikembangkan oleh perbankan syariah."
Mungkin target bank syariah selanjutnya bisa ke sektor pertanian, karena Kepala Perwakilan Bank Indonesia di Bandar Lampung, Ganjar Mustika, mengemukakan, "Pertanian adalah sumber kekuatan ekonomi Lampung," ujarnya.
Menurut saya pihak bank syariah harus melakukan pendekatan ke para petani untuk mengetahui kualitas dan kinerja para petani tersebut. "Pasalnya, bank tidak dapat memberikan pembiayaan kepada petani bila si petani tidak memiliki keahlian di bidangnya," jelas pak Ganjar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar