BANDAR LAMPUNG -- Maskipun pangsa
pasarnya masih sangat kecil, pertumbuhan perbankan syariah di Provinsi Lampung
cukup signifikan. Dibandingkan tahun lalu, aset syariah di Provinsi ini tumbuh
Rp. 45,5 persen.
Hingga Agustus 2012 perbankan
syariah Provinsi Lampung mencapai Rp. 2,2 triliun. Tahun lalu aset perbankan
syariah provinsi ini hanya tumbuh sekitar 4,8 persen. "Pangsa pasar
asetnya 4,8 persen dari total nasional," kata Kepala Perwakilan Bank
Indonesia di Bandar Lampung, Ganjar Mustika, pekan lalu.
Berdasarkan segi dana pihak ketiga
(DPK) perbankan syariah di provinsi paling selatan Pulau Sumatra ini juga
meningkat cukup signifikan, yaitu 40 persen dengan nilai saat ini mencapai Rp.
1,1 triliun. Tahun lalu, kata Ganjar, hanya tumbuh 30 persen.
Pembiayaan sendiri tumbuh 34 persen.
Tahun lalu hanya tumbuh 25 persen. Pada Agustus 2012 pembiayaan mencapai posisi
Rp. 1,3 triliun.
Dari seluruh sektor pembiayaan,
sektor lain-lain menyumbang porsi paling besar, yaitu Rp. 767 miliar. Kemudian
di bawahnya ada jasa umum sebesar Rp. 582 miliar dan konstruksi Rp. 192 miliar.
Ganjar menyebutkan, sektor pertanian
yang baru terbiayai oleh perbankan syariah hanya Rp. 65 miliar. Ia menyayangkan
kondisi ini karena potensi pertanian di Provinsi Lampung sangtalah besar.
Ganjar menyebutkan, pendapatan
domestik regional bruto (PDRB) Provinsi Lampung mencapai 40 persen. Dan, 38
persen dari PDRB berasal dari pertanian. "Pertanian adalah sumber kekuatan
ekonomi Lampung," kata Ganjar.
Ia mengemukakan, Lampung memiliki
produk unggulan. Berdasarkan riset yang dilakukan oleh pemerintah setempat pada
2007, Lampung memiliki berbagai produk unggulan yang bisa dikembangkan oleh
perbankan syariah. Misalnya, Lampung Barat dengan hasil kopinya dan Lampung
Timur dengan singkongnya. "Ini dapat menjadi indikator bagi perbankan
syariah untuk masuk ke sektor pertanian," ujarnya.
Untuk masuk ke sana, ada beberapa
kriteria yang diperlukan, yaitu pembelajaran bagi para petani. "Pasalnya,
bank tidak dapat memberikan pembiayaan kepada petani bisa si petenia tidak
memiliki keahlian di bidangnya," jelas Ganjar.
Sumber daya insani dan infrastruktur
juga sangat penting bagi perbankan syariah. Dengan kualitas layanan, manajemen,
dan analisis yang baik, dipercayai perbankan syariah akan memotori pertumbuhan
ekonomi Lanpung. "Tentunya tidak melupanakn prinsip kehati-hatian,"
ujarnya. (Sumber : Rebuplika)
Analisis :
Perbankan syariah di Lampung
mayoritas sudah dipercayai oleh masyarakatnya, ini di perjelas dengan aset
syariah yang tumbuh hingga 45,5 persen meskipun pangsa pasarnya masih sangat
kecil. Keadaan ini mungkin yang dimanfaatkan perbankan syariah karena adanya
riset yang dilakukan oleh pemerintah setempat pada 2007 seperti penyataan
diatas, "Lampung memiliki berbagai
produk unggulan yang bisa dikembangkan oleh perbankan syariah."
Mungkin target bank syariah
selanjutnya bisa ke sektor pertanian, karena Kepala Perwakilan Bank Indonesia
di Bandar Lampung, Ganjar Mustika, mengemukakan, "Pertanian adalah sumber
kekuatan ekonomi Lampung," ujarnya.
Menurut saya pihak bank syariah
harus melakukan pendekatan ke para petani untuk mengetahui kualitas dan kinerja
para petani tersebut. "Pasalnya, bank tidak dapat memberikan pembiayaan
kepada petani bila si petani tidak memiliki keahlian di bidangnya," jelas
pak Ganjar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar