YOGYAKARTA -- Perguruan tinggi (PT)
diimbau harus ikut berperan mendorong kewirausahaan. Caranya, memberikan
perhatian leih banyak untuk menciptakan generasi wirausahawan Muslim melalui
pendidikan atau pelatihan.
"Para pimpinan perguruan tinggi
diharapkan membangun kolaborasi, membuat jaringan Muslim intelektual, dan
secara bersama membuat 'the Global Muslim Entreprenurship Program', dalam upaya
mendorong lahirnya wirausahawan baru dan memperkuat wirausahawan Muslim yang
sudah ada," kata Rektor Universitas Islam Indonesia (UII) Yohyakarta Edy
Suandi Hamid di Yogyakarta, Ahad (30/9) dikutip Antara.
Menurutnya dukungan pemerintah juga
sangat diperlukan mempermudah mereka yang ingin terjun kedunia bisnis, seperti
menerbitkan regulasi yang memudahkan, perkreditan, dan mengedukasi masyarakat
agar tertarik menjadi wirausaha. Hal itu dinilai penting karena, diakui, minat
masyarakat khususnya umat Islam menjadi wirausahawan masih rendah. Padahal,
ajaran Islam sarat anjuran menjadi wirausahawan. Dalam sejarah Islam pada masa
lalu juga menunjukan penguasaan peradaban yang tinggi termasuk berekonomian
karena banyak umat Islam menjadi pengusaha. "Tetapi saat ini, perekonomian
umat Islam relatif tertinggal," kata Edy yang juga ketua Umum Asosiasi
Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (Aptisi).
Dia mencontohkan Nabi Muhammad SAW.
Sebelum diangkat menjadi Rasul, Muhammad merupakan seorang pengusaha. Banyak
sahabat Nabi yang juga berprofesi sebagai pengusaha. Namun, kini dia melihat
adanya jurang pemisah antara nilai-nilai kewirausahaan dalam ajaran Islam
dengan realitas umat.
Walau jumlah umat Islam mencapai 20
persen dari total penduduk dunia, tetapi kontribusinya terhadap global produk
domestik bruto (PDB) hanya 6,6 persen. Sebanyak 39 persen penduduk Muslim hidup
di bawah garis kemiskinan, hanya sekitar 10 persen mengenyam pendidikan tinggi. (Sumber : Rebuplika)
Analisis :
Pada masa di akhir-akhir perkuliahan
kebanyakan para mahasiswa langsung mencari kerja. Padahal dalam kenyataannya
seiring berjalannya waktu semakin sulit mendapatkan pekerjaan karena persaingan
colan pekerja semakin banyak.
Untuk itu Perguruan tinggi harus
ikut berperan mendorong kewirausahawan untuk menggurangi pengganguran di
Indonesia. Selain Perguruan tinggi partisipasi pemerintah pun akan sangat
mempermudah mereka (mahasiswa) yang ingin terjun ke dunia bisnis.
"Para pimpinan perguruan tinggi
diharapkan membangun kolaborasi, membuat jaringan Muslim intelektual, dan
secara bersama membuat 'the Global Muslim Entreprenurship Program', dalam upaya
mendorong lahirnya wirausahawan baru dan memperkuat wirausahawan Muslim yang
sudah ada," kata Rektor Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta Edy
Suandi Hamid.
Bagi umat Muslim kita bisa mengikuti
jejak Nabi Muhammad SAW. Sebelum diangkat menjadi Rasul, Muhammad merupakan
seorang pengusaha. Banyak sahabat Nabi yang juga berprofesi sebagai pengusaha.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar