Minggu, 11 November 2012

Indonesia butuh 4,76 juta wirausahawan


Jakarta (ANTARA News) - Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) Muhaimin Iskandar mengatakan Indonesia masih membutuhkan 4,76 juta wirausahawan atau sekitar dua persen dari seluruh penduduk untuk mencapai kondisi ideal.

"Penduduk Indonesia yang berprofesi sebagai wirausahawan masih terbilang minim dan terbatas, baru mencapai 0,18 persen dari total 238 juta penduduk Indonesia," kata Menakertrans dalam keterangan persnya di Jakarta, Sabtu. 

Pemerintah, dalam hal ini Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, telah berkomitmen untuk mendukung program-program peningkatan kualitas dan kuantitas kewirausahaan di Indonesia, demikian ujar Menakertrans usai membuka Gelar Wirausaha Produktif yang berlangsung selama dua hari, 13-14 Oktober, di Supermall Pakuwon Surabaya. 

Idealnya, agar Indonesia bisa berdaya saing tinggi dibutuhkan paling sedikit 2 persen dari 238 juta orang penduduk Indonesia atau sekitar 4,76 juta orang wirausaha baru dengan beragam profresi dan keahlian.

"Wirausaha menjadi salah satu pilar ekonomi nasional yang tangguh menghadapi krisis ekonomi global sekaligus solusi mengurangi kemiskinan serta menyerap pengangguran," kata Muhaimin.

Sementara itu, gelar wirausaha produktif itu diikuti 76 stand wirausaha yang telah terdiri atas alumni pemagangan Jepang, alumni pelatihan Balai Latihan Kerja, Balai Peningkatan Produktivitas Daerah ( BPPD), kelompok usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), serta desa produktif. 

Muhaimin mengatakan bahwa wirausaha telah teruji keandalannya di tengah krisis ekonomi pada tahun 1998, dan mampu bertahan tanpa tergantung kondisi moneter internasional. 

"Dengan semangat kewirausahaan yang inovatif, kreatif, dan berdaya saing, para pelaku wirausaha ini menjadi ujung tombak sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dan koperasi yang mampu menciptakan lapangan kerja baru," kata Muhaimin. 

Pertumbuhan perekonomian Indonesia pada tahun 2011 mencatat angka pertumbuhan tertinggi 6,5 persen. Dan, hal itu merupakan salah satu bukti keberhasilan kelompok UMKM dan koperasi yang dilandasi jiwa wirausaha. 

"Hampir 98 persen para pelaku bisnis di Indonesia tergolong dalam kelompok UMKM. Maka, kekuatan untuk menumbuhkan kelompok usaha ini harus menjadi prioritas pembangunan nasional," kata Muhaimin,

Selain itu, Kemnakertrans juga berkomitmen untuk menggelar pelatihan wirausaha di 33 provinsi seluruh Indonesia. 

"Kita targetkan sesuai dengan RPJM 2010--2014 bakal ada 40.000 wirausaha baru sukses yang merupakan program prioritas nasional," kata Muhaimin. 

Untuk meningkatkan kualitas wirausaha dan sektor UMKM dan koperasi, Kemnakertrans pun mengadakan pendekatan pengembangan manajemen kewirausahaan, pendampingan, bimbingan konsultasi, pemasaran, teknologi, produksi, pengelolaan keuangan, dan bimbingan desain dan kemasan. 

Dalam mengembangkan program wirausaha, selain menjalin sinergi antarkementerian dan lembaga, Kemnakertrans pun membuka kerja sama dengan Ciputra, Asian Productivity Organization (APO), ILO,Kadin, Apindo, PJI, IWAPI, HIPMI, dan Rhenald Kasali.

Muhaimin berharap Gelar Wirausaha Produktif menjadi ajang mengenalkan wirausaha produktif dan kreatif yang merupakan hasil pelatihan, pengkaderan, perintisan, pendampingan, pembinaan, dan pengembangan dari institusi-institusi yang terkait di bidang ketenagakerjaan. 

"Pemerintah akan mengarahkan program wirausaha sebagai prioritas dalam menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi dirinya sendiri dan orang lain sehingga mengurangi pengangguran dan pengentasan masyarakat dari kemiskinan, dan peningkatan kesejahteraan," kata Muhaimin. (sumber: http://www.antaranews.com/berita/338483/indonesia-butuh-476-juta-wirausahawan)


Analisis:
"Penduduk Indonesia yang berprofesi sebagai wirausahawan masih terbilang minim dan terbatas, baru mencapai 0,18 persen dari total 238 juta penduduk Indonesia," kata Menakertrans dalam keterangan persnya di Jakarta, Sabtu (13/10).

Idealnya, agar Indonesia bisa berdaya saing tinggi dibutuhkan paling sedikit 2 persen dari 238 juta orang penduduk Indonesia atau sekitar 4,76 juta orang wirausaha baru dengan beragam profresi dan keahlian.

"Wirausaha menjadi salah satu pilar ekonomi nasional yang tangguh menghadapi krisis ekonomi global sekaligus solusi mengurangi kemiskinan serta menyerap pengangguran," kata Muhaimin.

Muhaimin mengatakan bahwa wirausaha telah teruji keandalannya di tengah krisis ekonomi pada tahun 1998, dan mampu bertahan tanpa tergantung kondisi moneter internasional.

Untuk meningkatkan kualitas wirausaha dan sektor UMKM dan koperasi, Kemnakertrans pun mengadakan pendekatan pengembangan manajemen kewirausahaan, pendampingan, bimbingan konsultasi, pemasaran, teknologi, produksi, pengelolaan keuangan, dan bimbingan desain dan kemasan.

"Pemerintah akan mengarahkan program wirausaha sebagai prioritas dalam menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi dirinya sendiri dan orang lain sehingga mengurangi pengangguran dan pengentasan masyarakat dari kemiskinan, dan peningkatan kesejahteraan," kata Muhaimin.

Program Pemerintah yang seperti ini lah yang sudah harus di ikuti oleh Universitas, dari sejak dini para mahasiswa di beri arahan setelah lulus bukannya kita yang mencari pekerjaan tetapi kita yang membuka pekerjaan, karena menurut saya sekarang ini sudah banyak jutaan S1 yang akan mencari kerja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar