Senin, 21 Februari 2011

PEREKONOMIAN INDONESIA



                 Berbagai permasalahan ekonomi yang dihadapi oleh semua negara di dunia, hanya dapat diselesaikan berdasarkan sistem ekonomi yang dianut oleh masing–masing negara.
                  Perbedaan penerapan sistem ekonomi dapat terjadi karena perbedaan pemilikan sumber daya maupun perbedaan sistem pemerintahan suatu negara.
                  Sistem ekonomi merupakan perpaduan dari aturan–aturan atau cara–cara yang menjadi satu kesatuan dan digunakan untuk mencapai tujuan dalam perekonomian. Suatu sistem dapat diibaratkan seperti lingkaran-lingkaran kecil yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya.
                 Lingkaran-lingkaran kecil tersebut merupakan suatu subsistem. Subsistem tersebut saling berinteraksi dan akhirnya membentuk suatu kesatuan sistem dalam lingkaran besar yang bergerak sesuai aturan yang ada.
Sistem ekonomi dapat berfungsi sebagai :
a. Sarana pendorong untuk melakukan produksi
b. Cara atau metode untuk mengorganisasi kegiatan individu
c. Menciptakan mekanisme tertentu agar distribusi barang dan jasa terlaksana dengan baik.

Macam-macam SistemEkonomi
                  Sistem ekonomi sebagai solusi dari permasalahan ekonomi yang terjadi dapat dibedakan menjadi 4 macam, yaitu :
1. Sistem Ekonomi Tradisional
2. Sistem Ekonomi Pasar (Liberal/Bebas)
3. sistem ekonomi Komando (Terpusat)
4. Sistem Ekonomi Campuran

1. Sistem Ekonomi Tradisional
                 Sistem ekonomi tradisional merupakan sistem ekonomi yang diterapkan oleh masyarakat tradisional secara turun temurun dengan hanya mengandalkan alam dan tenaga kerja.
Ciri dari sistem ekonomi tradisional adalah :
1. Teknik produksi dipelajari secara turun temurun dan bersifat sederhana
2. Hanya sedikit menggunakan modal
3. Pertukaran dilakukan dengan sistem barter (barang dengan barang)
4. Belum mengenal pembagian kerja
5. Masih terikat tradisi
6. Tanah sebagai tumpuan kegiatan produksi dan sumber kemakmuran

Sistem ekonomi tradisional memiliki kelebihan sebagai berikut:
1. Tidak terdapat persaingan yang tidak sehat, hubungan antar individu sangat erat
2. Masyarakat merasa sangat aman, karena tidak ada beban berat yang harus dipikul
3. Tidak individualistis

Kelemahan dari sistem ekonomi tradisional adalah :
1. Teknologi yang digunakan masih sangat sederhana, sehingga produktivitas rendah
2. Mutu barang hasil produksi masih rendah Saat ini sudah tidak ada lagi negara yang menganut sistem ekonomi tradisional, namun di beberapa daerah pelosok, seperti suku badui dalam, sistem ini masih digunakan dalam kehidupan sehari – hari

2. Sistem Ekonomi Pasar (Liberal/Bebas)
                  Sistem ekonomi pasar adalah suatu sistem ekonomi dimana seluruh kegiatan ekonomi mulai dari produksi, distribusi dan konsumsi diserahkan sepenuhnya kepada mekanisme pasar.
                  Sistem ini sesuai dengan ajaran dari Adam Smith, dalam bukunya An Inquiry Into the Nature and Causes of the Wealth of Nations.
Ciri dari sistem ekonomi pasar adalah :
1. Setiap orang bebas memiliki barang, termasuk barang modal
2. Setiap orang bebas menggunakan barang dan jasa yang dimilikinya
3. Aktivitas ekonomi ditujukan untuk memperoleh laba
4. Semua aktivitas ekonomi dilaksanakan oleh masyarakat (Swasta)
5. Pemerintah tidak melakukan intervensi dalam pasar
6. Persaingan dilakukan secara bebas
7. Peranan modal sangat vital

Kebaikan dari sistem ekonomi antara lain:
1. Menumbuhkan inisiatif dan kreasi masyarakat dalam mengatur kegiatan ekonomi
2. Setiap individu bebas memiliki sumber-sumber produksi
3. Munculnya persaingan untuk maju
4. Barang yang dihasilkan bermutu tinggi, karena barang yang tidak bermutu tidak akan laku dipasar
5. Efisiensi dan efektivitas tinggi karena setiap tindakan ekonomi didasarkan atas motif mencari laba

Kelemahan dari sistem ekonomi antara lain:
1. Sulitnya melakukan pemerataan pendapatan
2. Cenderung terjadi eksploitasi kaum buruh oleh para pemilik modal
3. Munculnya monopoli yang dapat merugikan masyarakat
4. Sering terjadi gejolak dalam perekonomian karena kesalahan alokasisumber daya oleh individu

3. Sistem Ekonomi Komando (Terpusat)
                   Sistem ekonomi komando adalah sistem ekonomi dimana peran pemerintah sangat dominan dan berpengaruh dalam mengendalikan perekonomian. Pada sistem ini pemerintah menentukan barang dan jasa apa yang akan diproduksi, dengan cara atau metode bagaimana barang tersebut diproduksi, serta untuk siapa barang tersebut diproduksi.
Ciri dari sistem ekonomi pasar adalah :
1. Semua alat dan sumber-sumber daya dikuasai pemerintah
2. Hak milik perorangan tidak diakui
3. Tidak ada individu atau kelompok yang dapat berusaha dengan bebas dalam kegiatan perekonomian
4. Kebijakan perekonomian diatur sepenuhnya oleh pemerintah

Kebaikan dari sistem ekonomi terpusat adalah:
1. Pemerintah lebih mudah mengendalikan inflasi, pengangguran dan masalah ekonomi lainnya
2. Pasar barang dalam negeri berjalan lancar
3. Pemerintah dapat turut campur dalam hal pembentukan harga
4. Relatif mudah melakukan distribusi pendapatan
5. Jarang terjadi krisis ekonomi

Kelemahan dari sistem ekonomi terpusat adalah :
1. Mematikan inisiatif individu untuk maju
2. Sering terjadi monopoli yang merugikan masyarakat
3. Masyarakat tidak memiliki kebebasan dalam memilih sumber daya

5. Sistem Ekonomi Campuran
                  Sistem ekonomi campuran merupakan dari sistem ekonomi pasar dan terpusat, dimana pemerintah dan swasta saling berinteraksi dalam memecahkan masalah ekonomi.
Ciri dari sistem ekonomi campuran adalah :
1. Merupakan gabungan dari sistem ekonomi pasar dan terpusat
2. Barang modal dan sumber daya yang vital dikuasai oleh pemerintah
3. Pemerintah dapat melakukan intervensi dengan membuat peraturan, menetapkan kebijakan fiskal, moneter, membantu dan mengawasi kegiatan swasta.
4. Peran pemerintah dan sektor swasta berimbang Penerapan sistem ekonomi campuran akan mengurangi berbagai kelemahan dari sistem ekonomi pasar dan komando dan ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.
                   Secara umum saat ini hampir tidak ada negara yang murni melaksanakan sistem ekonomi terpusat maupun pasar, yang ada adalah kecenderungan terhadap ekonomi pasar seperti Amerika, Hongkong, dan negara–negara eropa barat yang berpaham liberal, sementara negara yang pernah menerapkan ekonomi terpusat adalah Kuba, Polandia dan Rusia yang berideologi sosialis atau komunis.
                   Kebanyakan negara-negara menerapkan sistem ekonomi campuran seperti Perancis, Malaysia dan Indonesia. Namun perubahan politik dunia juga mempengaruhi sistem ekonomi, seperti halnya yang dialami Uni Soviet pada masa pemerintahan Boris Yeltsin, kehancuran komunisme juga mempengaruhi sistem ekonomi soviet, dari sistem ekonomi terpusat (komando) mulai beralih ke arah ekonomi liberal dan mengalami berbagai perubahan positif.
(sumber:http://thinkquantum.wordpress.com/2009/12/08/pengertian-sistem-ekonomi/)



2. Sistem Ekonomi Indonesia
                   Sistem ekonomi yang dianut oleh setiap bangsa berbeda-beda. Hal ini sesuai dengan falsafah dan ideologi dari masing-masing negara. Seperti halnya Indonesia, sistem ekonomi yang dianut oleh bangsa Indonesia akan berbeda dengan sistem ekonomi yang dianut oleh Amerika Serikat ataupun negara-negara lainnya. Pada awalnya Indonesia menganut sistem ekonomi liberal, di mana seluruh kegiatan ekonomi diserahkan kepada masyarakat. Akan tetapi karena ada pengaruh komunisme yang disebarkan oleh Partai Komunis Indonesia, maka sistem ekonomi di Indonesia berubah dari sistem ekonomi liberal menjadi sistem ekonomi sosialis.
                  Pada masa Orde Baru, sistem ekonomi yang dianut oleh bangsa Indonesia diubah kembali menjadi sistem demokrasi ekonomi. Sistem ini bertahan hingga masa Reformasi. Setelah masa Reformasi, pemerintah melaksanakan sistem ekonomi yang berlandaskan ekonomi kerakyatan. Sistem inilah yang masih berlaku di Indonesia. Berikut ini bentuk sistem ekonomi di Indonesia dari masa Orde Baru hingga sekarang.

1. Sistem Ekonomi Demokrasi
                    Indonesia mempunyai landasan idiil yaitu Pancasila dan landasan konstitusional yaitu UUD 1945. Oleh karena itu, segala bentuk kegiatan
masyarakat dan negara harus berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Sistem perekonomian yang ada di Indonesia juga harus berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Sistem perekonomian nasional yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 disusun untuk mewujudkan demokrasi ekonomi dan dijadikan dasar pelaksanaan pembangunan ekonomi. Sistem perekonomian Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 disebut sistem ekonomi demokrasi. Dengan demikian sistem ekonomi demokrasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem perekonomian nasional yang merupakan perwujudan dari falsafah Pancasila dan UUD 1945 yang berasaskan kekeluargaan dan kegotongroyongan dari, oleh, dan untuk rakyat di bawah pimpinan dan pengawasan pemerintah.
                     Pada sistem demokrasi ekonomi, pemerintah dan seluruh rakyat baik golongan ekonomi lemah maupun pengusaha aktif dalam usaha mencapai kemakmuran bangsa. Selain itu, negara berperan dalam merencanakan, membimbing, dan mengarahkan kegiatan perekonomian. Dengan demikian terdapat kerja sama dan saling membantu antara pemerintah, swasta, dan masyarakat.

a. Ciri-Ciri Positif Sistem Ekonomi Demokrasi
Berikut ini ciri-ciri dari sistem ekonomi demokrasi.
1) Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.
2) Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.
3) Bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat.
4) Sumber-sumber kekayaan dan keuangan negara digunakan untuk permufakatan lembaga-lembaga perwakilan rakyat, serta pengawasan terhadap kebijakan ada pada lembaga-lembaga perwakilan rakyat pula.
5) Warga negara memiliki kebebasan dalam memilih pekerjaan yang dikehendaki serta mempunyai hak akan pekerjaan dan penghidupan yang layak.
6) Hak milik perorangan diakui dan pemanfaatannya tidak boleh bertentangan dengan kepentingan masyarakat.
7) Potensi, inisiatif, dan daya kreasi setiap warga negara dikembangkan sepenuhnya dalam batas-batas yang tidak merugikan kepentingan umum.
8) Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara. 

b . Ciri-Ciri Negatif Sistem Ekonomi Demokrasi
Selain memiliki ciri-ciri positif, sistem ekonomi demokrasi juga mempunyai hal-hal yang harus dihindarkan.
1) Sistem free fight liberalism, yaitu sistem persaingan bebas yang saling menghancurkan dan dapat menumbuhkan eksploitasi terhadap manusia dan bangsa lain sehingga dapat menimbulkan kelemahan struktural ekonomi nasional.
2) Sistem etatisme, di mana negara beserta aparatur ekonomi negara bersifat dominan serta mendesak dan mematikan potensi dan daya kreasi unit-unit ekonomi di luar sektor negara.
3) Persaingan tidak sehat dan pemusatan kekuatan ekonomi pada satu kelompok dalam bentuk monopoli yang merugikan masyarakat. 

2. Sistem Ekonomi Kerakyatan
                    Sistem ekonomi kerakyatan berlaku di Indonesia sejak terjadinya Reformasi di Indonesia pada tahun 1998. Pemerintah bertekad melaksanakan sistem ekonomi kerakyatan dengan mengeluarkan ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Nomor IV/MPR/1999, tentang Garis-Garis Besar Haluan Negara yang menyatakan bahwa sistem perekonomian Indonesia adalah sistem ekonomi kerakyatan. Pada sistem ekonomi kerakyatan, masyarakat memegang aktif dalam kegiatan ekonomi, sedangkan pemerintah menciptakan iklim yang sehat bagi pertumbuhan dan perkembangan dunia usaha. Sistem ekonomi kerakyatan mempunyai ciri-ciri berikut ini.
a. Bertumpu pada mekanisme pasar yang berkeadilan dengan prinsip persaingan yang sehat.
b. Memerhatikan pertumbuhan ekonomi, nilai keadilan, kepentingan sosial, dan kualitas hidup.
c. Mampu mewujudkan pembangunan berwawasan lingkungan dan berkelanjutan.
d. Menjamin kesempatan yang sama dalam berusaha dan bekerja.
e. Adanya perlindungan hak-hak konsumen dan perlakuan yang adil bagi seluruh rakyat. 

 (sumber: http://www.crayonpedia.org/mw/BSE:Pelaku-Pelaku_Ekonomi_Dalam_Sistem_Perekonomian_Indonesia_8.2_%28BAB_15%29)

Sabtu, 05 Februari 2011

MLM


Sukses Ber-MLM, Mau?

                Robert af Jochnick, pendiri sekaligus chairman Oriflame, mengungkapkan bahwa dibutuhkan waktu untuk kesuksesan berbisnis MLM. Robert pun mengenang masa lalu bisnis yang didirikan bersama saudaranya, Jonas af Jochnick. Dia bercerita, ketika berdiri pada 1967, Oriflame hanya memiliki 50 produk. “Sekarang kami memiliki 1000 produk dan mengembangkan 300 produk per tahun.” Ujarnya, Selasa (18/1) di Jakarta.
                 Robert menegaskan pula, bisnis panjualan langsung membutuhkan semangat untuk taidak pernah puas. Bahkan, katanya, mereka yang maju memiliki semangat untuk menguasai dunia.
                 Katanya, Oriflame ingin bisa terus berkembang hingga menjadi perusahaan dengan system penjualan langsung nomor satu di dunia. Robert mengebangkan bisnisnya dari kecil hingga ia mendukduki tangga orang terkaya ke-43 di Swedia pada 22006.
                 Dalam bisnis penjualan langsung, Robert mengatakan, ada tiga kultur yang harus dimiliki oleh mereka yang ingin terus berkembang. Inilah tiga tip sukses MLM dari Robert.

·         Kebersamaan
Bisnis penjualan langsung membutuhkan rasa kebersamaan. Robert mengatakan, kesuksesan bisa digapai bila semua yang terlibat mau berkerja sama dengan baik.

·         Semangat
Semangat itu ditekankan Robert sebagia poin penting. Semangat, katanya, di butuhkan untuk berjuang, mau memenagkan tantangan, dan tidak pernah putus asa. Robert mengaku, dengan semangat pula ia bisa membesarkan Oriflame hingga bersekala dunia.
Semangat untuk segala mau menjadi lebih baik di esok hari disbanding hari ini juga perlu.

·         Gairah
Robert menilai, gairah diperlukan untuk menyusuri perjalanan di dunia usaha. Adalah gairah untuk mancari tujuan ymg bisa membawa pelaku usaha penjualan langsung nantinya menuju kesuksesan. (sumber: REBUBLIKA)

Melirik Bisnis


PENJUALAN LANGSUNG
Bukan hanya menciptakan lapangan kerja, bisnis ini juga mencetak pewirausahan

                   Ketika angka pengangguran kian tinggi, bisnis penjualan langsung (MLM) tampaknya menjadi alternative menarik untuk dilirik. Terlebih, ketika perbandingan antara lapangan kerja dan tenaga kerja yang tersedia tak berimbang.
                   Dari data yang dilansir Kementerian Tenaga Kerja dan Trasnsmigrasi, pada 2011 dan 2012, Jumlah angka kerja meningkat pada kisaran 2,2 juta. Kenaikan itu menghasilkan jumlah angkatan kerja 2001 menjadi 118,67 juta. Angkatannya malah melonjak menjadi 120,86 juta pada2012. Bayangkan, ada ratusan juta jiwa yang bersaing mencari pekerjaan di Tanah Air.
                   Nah, saat angka sudah bicara, tampaknya yang kemudian perlu dilakukan adalah mencari solusi. Untuk itu, bisnis penjualan langsung agaknya dapat mennjadi solusi yang pas. Apalagi, siapa saja bisa menjadi konsultan atau agen penjualan langsung.
Bisnis penjualan langsung bisa dikerjakan oleh siapa pun, sebab tidak ada ikatan jam kerja yang pasti . Siswa SMA, bisa mengerjakan sepulang sekaloh. Ketika ia sedang ujian, ia bisa meningalkan jualannya tanpa beban. Pekerjan kantoran pun bisa menjadikan bisnis penjualan langsung sebagai pendapatan tambahan.
                   Komisaris Oriflame Indonesia, A Fawzy Siddik, mengatakan, bisnis penjualan bukan cuma menciptakan lapangan kerja, “Tapi mencetak pewirausaha,” katanya.
Potensi Indonesia di sektor penjualan langsung juga di liat sangat besar. Mereka yamg berusia dibawa 40 tahun rata-rata sudah bisa menjadi penjual yang berprestasi. Alasannya, kata Fawzy , rata-rata mereka memulainya dari usia muda, yaitu dari kisaran usia 25 tahun. Bahkan, ada yang sedari bangku kuliah.
                   Bisnis MLM alias “multilevel marketing” berbeda dengan jenis bisnis lainnya. Ini lantaran produuk-produk MLM tak akan ditemukan di took, mal, atau pasar. Pembeli hanya bisa mendapatkannya lewat pribadi yang menjadi agen dari perusahan.
                   Selain Oriflame, produk dangan merek Tupperware, CNI, hingga Amway adalah contoh produk yang bisa dibeli lewat sistem penjualan langsung. Sayang, ketika mendengar kata MLM, tak sedikit orang yang langsung ‘alergi’. “Katanya, ‘Aduh, saya enggak bisa jualan. Atau, ini apa, MLM ya,” Padahal, dalam bisnis penjualan lansung, orang-orang yang ikut penjualan ini akan menjadi ujung tombak perusahaan. Di tangan mereka, produk bisa sampai ke tangan konsumen.
                   Selain itu, menjadi penjualan langsung memiliki keuntungan yang tidak sama serti bekerja di kontor. Semakin kuat usah, semakin besar ppula pendapatan yng bisa di baawa pulang.
Perluas jaringan
                   Seorang penjualan langsung bisa memulai usahanya dari menawarkan ke teman dan keluarga. Dari lingkungan yang sudah dikenal, ia kemudian harus memperluas jaringan ke limgkup orang-orang yang tidak dikenalnya. Biasanya, kegagalan seorang penjualan langsung terletak pada ketidakmampuannya meyakinkan orang yang tidak dikenalnya.
                   Dalam bisnis ini, untuk perkembangan diperlukan jaringan. “Dengan orang yang tidak dikenal tidak bisa langsung straight to the point, harus ada pendekatan terlebih dahulu. Ibaratnya, ada jalinan hubungan yang dibina dulu. “Jangan menelepon dia terus-menerus untuk diajak bertemu”.
                   Dekati perlahan dan ajak. Misalnya, ke demo produk itu dulu. Setelah rasa tertarik muncul, baru ajak sang teman untuk mengenal bisnis ini lebih lanjut. Namun, tak berarti berbisnis MLM bebas kendala. Inggried DW, penjual langsung produk Tupperware, mengatakan, kendala terbesar untuk seorang pemula adalah menghadapi penjual langsung lain yang sudah memiliki jariingan leebih luas. Belum lagi banyak pribadi MLM yang berani memberikan diskon serta menjual barangnya bukan secara langsung, tapi lewat online.
                   “Diskonnya tidak tanggung-tanggung,” kata Inggried. Setara dengan harga yang didapatnya dengan harga mengambil barang langsung di distributor. “Ternyata tidak semudah yang aku bayngkan,” kata karyawan di sebuah perusahaan swasta di Jakarta Selatan ini.
                    Namun, Inggried mengakui, usaha yang diniatkannya sebagai pendapatan tambahan itu kurang serius digarap karena ia masih fokus pada pekerjaan utama di kantor. Inggried memang baru tiga bulan berkutan di bisnis ini.
                    Upaya menawarkan produk dagangannya baru sebatas pada keluarga dan teman. “Agaknya, saya belum menemukan cara yang tepat untuk masuk ke bisnis ini dan menyiasatinya hingga berhasil,” ijarnya. Inggried pun menyadari, satu cara untuk sukses berbisnis MLM, yakni kegigihan. (sumber: REPUBLIKA)